Sabtu, 05 Mei 2012

75 Persen Bayi Indonesia Mengalami Gumoh

75 Persen Bayi Indonesia Mengalami Gumoh
75 Persen Bayi Indonesia Mengalami Gumoh
Ghiboo.com - Di Indonesia, 75 persen bayi dibawah 3 bulan menderita regurtasi (gumoh). Bahkan, satu dari tiga ibu di seluruh dunia perlu mewaspadai dampak gumoh yang terjadi pada bayi mereka.

Gumoh merupakan peristiwa dimana bayi mengeluarkan kembali sebagian susu yang telah ditelan ketika beberapa saat setelah minum susu botol/menyusui. Biasanya, gumoh terjadi karena Klep penutup lambung belum berfungsi sempurna.

Dr Badriul Hegar, SpA., PhD dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RSCM Jakarta menjelaskan bahwa bayi yang terus menerus mengalami gumoh berisiko menderita malnutrisi.

"Penelitian di RSCM pada tahun 2004 menunjukkan bahwa bayi yang mengalami regurgitasi lebih dari empat kali dalam sehari, mengalami kenaikan berat badan yang lebih rendah pada empat bulan pertama usia bayi," terangnya dalam sesi edukasi yang diselenggarakan PT Nutricia Indonesia Sejahtera di Bandung (4/5).

Penelitian di RSCM juga menunjukkan gejala gumoh pada bayi akan terus berkurang seiring bertambahnya usia bayi. Umumnya, intensitas gumoh yang normal adalah 4-5 kali setiap hari. Jika lebih dari itu, maka ibu harus segera menemui dokter.

"Setiap nutrisi yang masuk ke dalam lambung bayi belum sempat dicerna dengan sempurna sehingga berpotensi menyebabkan gumoh yang memicu terjadinya malnutrisi. Selain itu, rasa sakit juga akan dirasakan bayi karena adanya iritasi asam lambung dari perut hingga tenggorokan," tambah Prof Yvan Vandenplas dari divisi pediatrik gastro entrologi (spesialis pencernaan anak) University Brusel di Belgia.

enurut Dr Hegar, gumoh bukanlah masalah yang serius selama bayi menunjukkan kondisi baik- baik saja. Tetapi perlu diwaspadai saat ketika setiap mengalami gumoh, bayi malah rewel, menangis dan menolak makanan.

"Harus diwaspadai karena takutnya ada kerusakan pada kerongkongannya. Jika terdapat luka pada kerongkongannya, menelan air saja anak sudah rewel dan menangis, yang nantinya mengarah pada anak tidak mau makan karena merasa sakit atau sulit setiap akan menelan makanan (dysphabia), sehingga terjadi penurunan berat badan," tambah Dr Hegar yang juga menjabat sebagai konsultan pediatrik gastro dari Ikatan Dokter Anak Indonesia.

source. http://id.she.yahoo.com/
READ MORE -

Rabu, 18 Januari 2012

Pak, Bu, Tolong Jangan Katakan Hal Ini pada Anak Anda (1)

  • Anak sholeh/Ilustrasi
     Memiliki dan membesarkan sang buah hati punya seni tersendiri. Apalagi, kata para pemerhati anak, tidak ada sekolah khusus untuk menjadi orang tua. Tak jarang, kita terlalu yakin mampu membesarkan buah hati dengan cara sendiri. Ternyata, tidak semudah itu. Berawal dari komunikasi sehari-hari, perkembangan anak pun bisa saja terganggu. Nah, bapak dan ibu, ada kata-kata yang sebaiknya tidak Anda lontarkan untuk buah hati tercinta.
    Apa itu?
''Pergi sana! Bapak Mau Sendiri!''
Ketika Anda kerap melontarkan kata-kata ini pada anak, Suzette Haden Elgin, pendiri Ozark Center, mengatakan anak-anak akan berpikir tidak ada gunanya berbicara dengan orang tuanya karena mereka selalu diusir. ''Jika Anda terbiasa mengatakan hal-hal itu pada anak-anak sejak mereka kecil, biasanya mereka akan mengatakan hal serupa ketika dewasa.''
''Kamu Itu...''
Pelabelan pada anak adalah cara pintas untuk mengubah anak-anak. Jika seorang ibu mengatakan, ''Anak saya memang pemalu'', maka anak akan menelan begitu saja label itu tanpa bertanya apa pun. Apalagi, bila kita memberikan label buruk pada anak-anak, itulah yang akan melekat dalam benak mereka. Seumur hidup.

source. http://id.she.yahoo.com/
READ MORE - Pak, Bu, Tolong Jangan Katakan Hal Ini pada Anak Anda (1)

Pak, Bu, Tolong Jangan Katakan Hal Ini pada Anak Anda (2)

    Mencintai anak yatim adalah perintah agama. Ilustrasi
Memiliki dan membesarkan sang buah hati punya seni tersendiri. Apalagi, kata para pemerhati anak, tidak ada sekolah khusus untuk menjadi orang tua. Tak jarang, kita terlalu yakin mampu membesarkan buah hati dengan cara sendiri. Ternyata, tidak semudah itu. Ternyata, dari komunikasi sehari-hari, perkembangan anak pun bisa saja terganggu. Nah, bapak dan ibu, ada kata-kata yang sebaiknya tidak Anda lontarkan untuk buah hati tercinta.
Apa itu?
''Jangan Nangis''
Atau, kata-kata serupa seperti, ''Jangan cengeng'' atau ''Nangis melulu''. Padahal, untuk anak-anak yang belum dapat mengekspresikan emosi lewat kata-kata, mereka hanya dapat menyalurkannya dengan cara menangis. Adalah wajar, bila anak-anak merasa sedih atau ketakutan. ''Sebenarnya, wajar saja bila ortu ingin melindungi anak mereka dari perasaan-perasaan itu. Tapi, dengan mengatakan ''jangan'' tidak berarti anak-anak akan lebih baik. ''Ini juga akan memberikan kesan bahwa emosi mereka tidak benar, bahwa tidak baik untuk merasa takut atau sedih,'' ujar Debbie Glasser, direktur Family Support Services.
Lebih baik, katakan pada anak bahwa Anda memahami perasaan sedih yang dia alami. ''Ibu paham kamu takut dengan ombak. Ibu janji tidak akan melepaskan tanganmu lagi, Nak...''

''Kenapa kamu tidak bisa seperti saudaramu?''
''Lihat tuh, Doni rapi banget mengancing bajunya. Kok kamu tidak bisa?''
Para pakar menilai wajar orang tua membandingkan anak-anaknya. Ini akan menjadi referensi terhadap perkembangan anak-anak. Namun, tolong, jangan katakan ini di depan anak-anak. Ini karena tiap anak adalah individu yang berbeda. Mereka punya kepribadian tersendiri. Membandingkan anak dengan orang lain berarti Anda menginginkan anak Anda menjadi orang yang berbeda.

source. http://id.she.yahoo.com/

READ MORE - Pak, Bu, Tolong Jangan Katakan Hal Ini pada Anak Anda (2)

3 Langkah Dandan Sederhana untuk Menyembunyikan Jerawat




Reaksi hormon kadang tidak sinkron dengan agenda penting yang sudah Anda rencanakan. Jerawat datang di saat yang tidak tepat sehingga Anda merasa tidak maksimal ketika harus bertemu dengan orang lain.

Kalau jerawat di wajah mengganggu Anda, mengapa tidak melakukan tiga langkah sederhana untuk menutupinya sementara dengan trik makeup ini? Dilansir dari Cosmetic Skin & Surgery Center, ada tiga langkah sederhana untuk menyembunyikan jerawat dengan dandanan Anda.

Concealer
Langkah yang harus Anda lakukan pertama kali adalah menggunakan concealer sebagai dasar. Poles concealer pada bagian berjerawat dan haluskan dengan spons lembut. Gunakan secukupnya. Anda boleh menambahkannya bila perlu, tapi jangan terlalu tebal karena akan terlihat sangat buruk dalam keadaan kering.

Foundation
Lapisi dengan alas bedak secukupnya. Tambahkan pada bagian berjerawat. Akhiri dengan meratakannya dengan spons. Jangan berlebihan saat menyapukannya ke wajah Anda.

Bedak bebas minyak
Setelah itu lapisi kembali dengan bedak bebas minyak agar terlihat natural dengan kuas dandan berukuran besar.

Jangan lupa untuk mencuci wajah Anda sebelumnya agar ketiga kosmetik tadi lebih maksimal dan menempel lebih lama. Tak lupa, cuci kembali wajah Anda sebelum tidur kalau Anda tidak mau riasan terlalu lama menempel di wajah sehingga menimbulkan masalah baru bagi kulit Anda.

source. http://id.she.yahoo.com/
READ MORE - 3 Langkah Dandan Sederhana untuk Menyembunyikan Jerawat